bahaya fisik di laboratorium. Terdapat 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu (a) R (Risk), (b) H (Hazard) dan (c) E (Exposure). bahaya fisik di laboratorium

 
 Terdapat 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu (a) R (Risk), (b) H (Hazard) dan (c) E (Exposure)bahaya fisik di laboratorium  Berdasarkan bahan kimianya, bahaya yang terlibat dapat bervariasi, sehingga penting untuk mengetahui dan menerapkan APD

A. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap keselamatan dan bahaya kerja di laboratorium. Ketiga, kebijakan ini merupakan praktek yang benar dalam implementasi keamanan di. Bahaya Fisik 1. Jas laboratorium harus terbuat dari bahan katun dan sintetik seperti nilon atau terylene dengan water repellent (pori-pori kain tidak dapat ditembus oleh air). kenyataan di lapangan. Terakhir bahaya fisik yang terjadi karena suatu alat di laboratorium seperti gelombang mikro serta listik. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja disemua lapangan pekerjaan ketingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun kesehatan sosial. P Temp C (B. 2. Training Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah SakitInilah Simbol Keselamatan Kerja Laboratorium Sains Beserta Artinya. Metode yang digunakan pada Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko ini adalah. 3. Simbol Bahaya Bahan Korosif. Di Perguruan Tinggi yang bertindak sebagai panggung jawab laboratorium adalah kepala laboratorium yang dapat diangkat oleh Ketua Jurusan atau Pimpinan Perguruan Tinggi, tergantung status laboratoriumnya, apakah laboratorium pusat atau laboratorium Jurusan. Ada beberapa bahan kimia mudah terbakar, yang beracun, atau berbahaya lainnya. Selain itu, bola-bola daging juga selalu disajikan. Duta Paving Mandiri,. Hal ini terjadi karena suara yang dikeluarkan oleh pesawat, memiliki desibel yang besar. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa APD di lab diantaranya adalah jas lab. menjadi hilangnya kesadaran (pingsan) bahkan kematian (Winarni, 2014). G. Kebanyakan bahaya termasuk dalam tiga kategori utama, yakni bahaya fisik, biologi, dan kimia. Pada tahap ini dilakukan identifikasi faktor-faktor risiko kesehatan yang dapat tergolong fisik, kimia, biologi, ergonomik,. Oleh sebab itu, sangat penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja di dalam laboratorium. Bahaya yang terdapat pada laboratorium apabila tidak ditangani maka akan berdampak baik pada setiap manusia yang masuk dan menggunakan laboratorium, maupun berdampak pada kerusakan alat-alat yang ada di laboratorium. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan Kimia. agar semua dapat menikmati keselamatan, keamanan dan kenyamanan kerja di laboratorium dan ini mendukung tercapainya tujuan pendidikan secara memuaskan. IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA KERJA DAN PENGUKURAN FISIK BANGUNAN KERJA DI LABORATORIUM PLTU EMBALUT Muhammad Busyairi, Rahmatika Nurlaila, Ika Meicahayanti Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman Alamat: Kampus Gunung Kelua Samarinda 75119 Email:. Latihan 62 J. Abstrak Petugas di ruang radiologi dapat terpapar sinar-X dari mesin rontgen atau sumber radiasi, selain itu bahaya lain yang mungkin terjadi antara lain bahaya fisik, bahaya ergonomi, bahaya. Dalam manajemen bahaya (hazard management) dikenal lima prinsip pengendalian bahaya yang bisa digunakan secara. Karyawan sering terpapar bahaya biologis yaitu mereka yang bekerja di penyamakan kulit, penyembelihan hewan,. Bahaya–bahaya (hazard) yang terkait isu higiene industri diantaranya : Bahaya fisik Bahaya timbul dari excess-nya tingkat kebisingan, radiasi non-pengion/pengion, suhu ekstrim dan pressure (tekanan) Bahaya Kimia…Bahaya dan Resiko di Rumah Sakit Bahaya dan Resiko di rumah sakit yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor biologi, fisik, kimia, fisiologi, dan psikologi dapat menyebabkan penyakit dan kecelakaan kerja, atau menjadi penyebab kecelakaan bagi pengunjung, pasien dan masyarakat sekitar lingkungan rumah sakit. Tujuan K3 di laboratorium adalah untuk menciptakan suasana laboratorium sebagai sarana belajar yang aman dengan cara mengingat pengetahuan praktik baik dosen, laboran, dan mahasiswa tentang K3, mengenal bahaya yang mungkin terjadi, serta upaya penanganannya. pangan, khususnya untuk penanganan pengolahan minuman es oleh Dinas Kesehatan di berbagai kota maupun secara nasional oleh Kementerian. Pengendalian Bahan. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO UNTUK MENGENDALIKAN RISIKO BAHAYA DI UPT LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA. 4. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan Kimia. Pemicu terjadinya kecelakaan di laboratorium dapat berasal dari luar ataupun dari dalam diri seseorang. 3 kontaminasi oleh bahaya fisik, biologi, maupun kimia. Bahaya kerja di laboratorium dapat berupa bahaya fisik, seperti infeksi, terluka, cidera atau bahkan cacat, serta bahaya kesehatan mental seperti stres, syok, ketakutan, yang bila. Setiap pengguna laboratorium dilarang keras merokok, makan dan minum di dalam ruang laboratorium. MSDS juga. Bahan yang bersifat karsinogenik, teratogenik, mutagenik dan alat atau barang-barang elektronik yang dapat menimbulkan radiasi atau bahaya. Identifikasi bahaya fisik, kimia, mekanik, listrik dan biologi Fasilitas Potensi Risiko Bahaya fisik: Memar pada bagian kaki dan tangan(1) Bahaya mekanik: Tangan terjepit(2) Bahaya Listrik: Tersengat listrik(3) dan kebakaran(4) Bahaya fisik: Memar pada kaki dan tangan(5) Bahaya mekanik: Luka pada bagian Berhubungan dengan pelaksanaan K3 di fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu Peraturan dari Departemen lain adalah yang terkait dengan aspek radiasi. kesehatan mental seperti stres, syok, ketakutan, yang bila intensitasnya meningkat dapat. Kriogen tidak mudah menyala, c. Jangan menyimpan bahan kimia berbahaya dalam wadah bekas makanan/minuman, gunakanlah botol reagen. 2. Potensi bahaya fisik termasuk di. 6. 5 Klasifikasi Bahaya Fisik (2) 6 Klasifikasi Bahaya Kesehatan & Lingkungan. Kegiatan di Instalasi Radiologi ditemukan adanya potensi bahaya seperti bahaya faktor fisik, faktor kimia, faktor biologi dan faktor ergonomis. terhadap keselamatan dan bahaya kerja dilaboratorium. Bahaya ini biasanya muncul di laboratorium penelitian klinis dan penyakit menular, tetapi mungkin juga muncul di laboratorium lain. spesimen kultur, jaringan tubuh, hewan percobaan, maupun pekerja lainnya. 2. Jurnal. Bahaya bahan biologi (bakteri virus Bahaya bahan biologi (bakteri, virusKeselamatan dan kesehatan kerja perlu diinformasikan secara cukup dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Terdapat beberapa kecelakaan ringan di laboratorium 3. Terdapat 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu (a) R (Risk), (b) H (Hazard) dan (c) E (Exposure). terdiri dari bahaya fisik, biologi, ergonomi, perilaku, dan psikologis. Pengantar 22 B. 18 Tahun 1999. 6) Mengontrol keluar masuknya alat dan bahan dari dan ke dalam laboratorium. Bahaya frekuensi radio dan gelombang mikro f. Untuk mengetahui maksud dari tempat kerja, bahaya, dan bahaya fisik. Ismi Fildzah Putri. Bahaya bahaya ini. Bahaya bahan kimia (korosif Bahaya bahan kimia (korosif, karsinogenik) 3. BAB II. berdasarkan hasil uji akhir di laboratorium. II. Panduan ini, Enam Langkah untuk Mencegah Kontaminasi Fisik, menjelaskan tentang praktik kontrol kualitas makanan dan pengurangan kemungkinan penarikan produk akibat produk yang terkontaminasi benda asing. Perbaharui label-label yang rusak secara secara periodik. Materi K3. Tabel 2. • Laboratorium Beton dan KonstruksiBeberapa contoh kasus kecelakaan kerja di laboratorium antara lain: Kebakaran kecelakaan kerja berupa kebakaran di laboratorium biasanya disebabkan oleh zat kimia yang mudah terbakar (flameable) atau zat kimia yang bersifat mudah meledak. Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu: 1. Wadah yang lebih kecil mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dan pemaparan terhadapRisiko bahaya, sekecil apapun kadarnya, dapat muncul di saat kapanpun, di manapun, dan dapat menimpa siapapun yang sedang melakukan pekerjaan. Kecelakaan kerja di Laboratorium Farmasi Universitas Indonesia. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Menurut WHO. Sistem HACCP lebih menekankan pada upaya pencegahan preventif untuk memberi jaminan keamanan produk pangan. — Tindakan Hygiene di Laboratorium; Contoh tindakan hygiene di laboratorium dapat dilakukan pada diri sendiri dan pada ruangan laboratorium, yaitu : 1. Terpulihkan dalam. Ukuran kemasan kecil utamanya mengurangi resiko kerusakan. 7 dan bahaya psikososial (ILO,. Bahaya fisik kerap dialami oleh para pekerja di lapangan. Menganalisis manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium pengujian terpadu jurusan kima Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya. Kebisingan, getaran akibat mesin dapat menyebabkan stress dan ketulian. Wadah yang lebih kecil mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dan pemaparan terhadapBahaya ini dapat menyebabkan risiko fisik dan/atau kesehatan. Identifikasi Bahaya Tahap identifikasi bahaya digunakan untuk memberi gambaran mengenai potensi bahaya yang mungkin dapat terjadi dari keseluruhan sistem produksi. UPAYA-MENCEGAH-HAZART-KIMIA_pptx. Pengertian Bahaya Fisik. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) BAB 1 Semua kegiatan manusia, seperti di rumah, kantor dan laboratorium KECELAKAAN K3 SOP Identifikasi bahaya Tindakan meminimalisir bahaya Kerugian materiil Kerugian moriil Dihindari dan diminimalisir ; 2. 2 Bahaya Faktor Fisik 10 2. Disamping pengenalan terhadap alat-alat, tidak kalah pentingnya juga bagi siswa dan guru untuk mengenal bahan-bahan. 0 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Pilih pakaian pelindung yang tahan terhadap bahaya fisik, kimia, termal, dan mudah dipindahkan, dibersihkan, atau dibuang. Bahaya di tempat kerja Bahaya fisik dan mekanik Pekerja yang bekerja dengan penuh risiko tanpa peralatan keselamatan yang memadai Harry McShane, di usia 16 tahun (1908) mengalami kecelakaan kerja. Mulai dari sinar matahari hingga alat elektronik sehari-hari, banyak hal di sekitar Anda yang memancarkan radiasi. Untuk mengetahui identifikasi bahaya di laboratorium 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi. Hasil variabel pengetahuan K3(X) dan kesadaran berprilaku K3(Y) n ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY Nilai KP pada persamaan diatas 229 10185 10416 454863 476688 464389 menunjukkan seberapa besar Sebelum dilakukan pengujianRidasta, B. BERBAHAYA DAN BERACUN) LABORATORIUM LABORATORIUM DI ITB STUDY OF MANAGEMENT OF HAZARDOUS WASTE. Keracunan gas beracun. /Tanggal Revisi : 00 Halaman : 116 dari 169 3. 2 Tujuan Khusus a. 4. KETAHUI TANGGUNG JAWAB ANDA · Bahaya Bahan Kimia : bahaya bahan kimia berupa asam, basa, dan pelarut yang dapat memicu penguapan, kebakaran, dan pemaparan kedalam tubuh melalui kulit. Definisi. Alamat: Kampus Gunung Kelua Samarinda 75119 Email:. Gangguan mental sebagai penyakit akibat kerja adalah masalah kesehatan mental yang timbul atau diperburuk oleh faktor-faktor seperti stres dan tekanan di tempat kerja. Bahaya Potensial Kesehatan Kelompok Kimia. Tidak semua jenis alas kaki cocok untuk digunakan di laboratorium ketika bahaya kimia dan mekanik mungkin terjadi. Hazard/Bahaya di Tempat Kerja dr. Bahaya biologis berupa serangan dari serangga, jamur, bakteri, virus, dll merupakan bahaya biologis yang terdapat d lingkungan kerja. AHMAD BUSTOMI (3335130395) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABORATORIUM FISIKA ITB. Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sanitasi Industri dan K3. Berikut ini adalah berbagai jenis bahaya yang terdapat dalam laboratorium diantaranya adalah: Kebakaran, sebagai akibat penggunaan bahan-bahan kimia yang mudah terbakar seperti pelarut organik. POTENSI BAHAYA PSYKOLOGI 11 I. Ada 4 macam ruangan yang biasanya ada sebagai satu kesatuan dari sebuah laboratorium fisika di sekolah yaitu: Ruang praktikum. SOP K3 Laboratorium Teknik Fisika. Sekarang ini, banyak penyakit yang merajalela di lingkungan kita. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna. Hasian Pohan, M. Polusi yang paling berbahaya yang dihasilkan oleh mesin motor adalah polusi udara dikarenakan zat-zat berbahaya bagi manusia yang dihasilkan dari sisa pembakaran di mesin dan dikeluarkan melalui gas buang. Tidak sengaja menelan bahan kimia. N-Hexane 5. Metode identifikasi hazard11. Bahaya di Laboratorium dapat dibagi menjadi 2, yaitu 1. No. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi,. berbahaya apabila tidak terkendali adalah bising lingkungan kerja, yang di seluruh dunia telah memapar 600 juta orang atau lebih di lingkungan kerja. Bahaya yang paling utama muncul di laboratorium yaitu dari. Suyanta, M. Menurut Nuryani R (2005 : 142) jenis-jenis bahaya dalam laboratorium diantaranya adalah ; a. 2. Hasil studi menunjukkan bahwa faktor bahaya di instalasi gawat darurat terdiri dari bahaya fisik,. Untuk. Akan tetapi belum ada yang membahas detail di industri pengecoran, sehingga penelitian ini menjadi sangat penting dilakukan. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIANNYA (Laporan Praktikum Metode Geomagnetik) Oleh Berlian Anisya Vira 1815051041 LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2020 Judul Percobaan : Identifikasi Bahaya dan Pengendaliannya Tanggal. Penanganan atau pengolahan limbah padat atau lumpur B3 pada dasarnya dapat dilaksanakan di dalam unit kegiatan industri (on-site treatment) maupun oleh pihak ketiga (off-site treatment) di pusat pengolahan limbah. 9 1. Identifikasi dan Pengendalian Potensi Bahaya di Laboratorium. Ruang penyimpanan. Langkah Pencegahan: Menggunakan sarung tangan tahan kimia, kacamata pelindung, dan perlindungan pernapasan saat menangani asam sulfat. K3-Penyebab Kecelakaan Di Laboratorium. 2. . Keselamatan kerja laboratorium merupakan aspek yang perlu mendapat perhatian. Jenis-jenis Bahaya dan Risiko di Laboratorium Kimia Bahaya Fisik akibat Peralatan Laboratorium Jenis-jenis Bahaya dan Risiko di Laboratorium Kimia Limbah Berbahaya. Bagaimanakah Pengendalian Bahaya Fisik dan Kimia terhadap potensi bahaya tersebut?Potensi bahaya di laboratorium diantaranya adalah bahaya kimia termasuk di dalamnya agen penyebab kanker (karsigonik), racun, iritan, polusi, bahan yang mudah terbakar,. Tempat sampah 8. Menurut Penjelasan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18Tahun 2009, yang dimaksud dengan “hewan laboratorium” adalah hewan yang dipelihara khusus sebagai hewan percobaan, penelitian, pengujian, pengajaran, dan. Identifikasi Bahaya Tahapan pertama dalam penerapan Hazard identification, Risk Analysis and Risk Control adalah proses identifikasi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi. Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium. Tanda keselamatan laboratorium bahaya bahan korosif menunjukkan zat korosif di laboratorium yang dapat menggerogoti kulit jika Anda bersentuhan langsung dengannya. Universitas Indonesia Tahun 2012 . 1/RW. Bahaya Fisik : Bahaya fisik yang sering terjadi di laboratorium yaitu terjadinya kebakaran karena bahan kimia atau aliran listrik. meminimalisir risiko potensi bahaya di tempat kerja. Pelatihan Sistem Manajemen Laboratorium ISO 17025 di Universitas Trisakti PRAKTEK LAPANGAN AUDITOR ISPO BATCH 21 BELITUNG, 27 November. Biasanya simbol simbol berbahaya tersebut ada di laboratorium kimia karena memang banyak terdapat zat zat kimia. Bahaya debu dari bahan mentah persemanan yang terletak di depan workshop Pada tabel 5 dapat diketahui banyaknya. 1-5. bahaya biologi yang berasal dari serangga, tikus dan binatang. Metode yang dipergunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan ilmiah dan praktis secara sistimatis, dengan harapan siswa SMPN 7 memahami bahaya-bahaya yang dapat terjadi seperti cara pengamanannya, membaca gambar atau tanda-tanda. 2. , Kec. Faktor bahaya dalam lingkungan kerja yaitu golongan fisik, kimiawi, biologis atau psikososial (Salawati, 2015). (PDF) Penilaian risiko penyimpanan produk bahan berbahaya dan beracun. 3. Tujuan penelitian mengetahui tingkat risiko kecelakaan. resiko bahaya dalam Laboratorium 5. 18 Tahun 1999. Belum terdapat data manajemen risiko di laboratorium Jurusan Kimia Undiksha. bekerja di laboratorium (Stephen, 2018). Setiap aktivitas rutin yang dilakukan pekerja di Laboratorium WTP memiliki potensi bahaya diantaranya, potensi bahaya kimia, potensi bahaya fisik dan pencemaran limgkungan yang bisa berdampak langsung bagi pekerja. Bahaya fisik mencakup kebisingan, vibrasi, suhu lingkungan kerja yang terlalu ekstrim (terlalu panas/dingin), radiasi, dan tekanan udara. 2. Bahaya merupakan sifat yang melekat dan menjadi bagian dari suatu zat, sistem, kondisi, maupun peralatan termasuk di peralatan yang ada di sebuah laboratorium.